Menua (tidak) Bersama

 




Seru ya, jika kita masih bisa nongkrong di cafe padahal usia kita sudah senja

Pasti menyenangkan, jalan pagi sambil bergandengan tangan padahal tangan satunya sudah menopang pinggang

Atau saling menguatkan untuk sembuh padahal sudah terbaring lemah di ruangan zaitun

Kita akan tertawa bersama ketika gigi sudah tidak ada

Kita akan sedih padahal menangis pun sudah tidak ada air mata

Ya, kita akan menciptakan setiap momen kebersamaan sampai tidak mau untuk berpisah walau sesaat

Akan kah itu terjadi? Bukan untuk hari ini tapi sampai nanti

Sampai kita lupa ini ulang tahun ke berapa

Sampai kita lupa nama anak-cucu kita

Sampai kita lupa momen-momen yang pernah ada

 Akan kah itu terjadi?

Jika aku dan kamu hari ini memutuskan bersama

Jika aku dan kamu saling membutuhkan selamanya

Jika aku dan kamu –maksud ku kita- bersedia bercita-cita

Bukan hanya untuk hari ini, tapi sampai nanti

 Mau kah kau dampingi ?

Aku yang akan selalu berusaha membahagiakan kita

Aku yang akan selalu berusaha untuk selalu ada

Dan kita yang akan selalu berjuang bersama sampai hari tua

Mampukah kita?

Bertahan dengan melepaskan ego masing-masing

Memberi kesempatan dengan kata ‘maaf’

Karena..

Berada di zaman yang mudah bilang cinta dan secepat itu juga berpisah, membuat ku takut

Menua bersama semakin terlihat maya

Janji bersama saling mengasihi semakin tidak bermakna

Ketakutan yang membawaku pada pikiran masa depan

Jika hari ini tercipta tanpa mampu bertahan

Mungkin semakin kesana rasa untuk berpasangan pun semakin tidak ada

Benarkah Tuhan menciptakan dunia yang seperti ini?

Dunia yang pada akhirnyaa memilih untuk sendiri

Karena tidak mampu untuk membersamai dua dunia

Dunia ku dan dunia mu.


05/04/2022 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karena mu Nona jatuh cinta, Tuan! (part 1)

Menikah ya tinggal Nikah !

#HariBercerita Gagal Berenang di Mata Ie